Dalam isi
undang-undang di atas tertulis dengan jelas bahwa negara (Pemerintah) hanya
mewajibkan warga negaranya yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun
saja yang wajib mengikuti pendidikan dasar. Lalu bagaimana dengan warga negara
yang berusia lebih dari lima belas?, mungkin mereka yang berusia lebih dari
lima belas hukumnya sunnah untuk mengikuti pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.
Dikutip dari
kompas.com edisi Rabu, 19 September 2012, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa lalu, menyepakati wajib belajar 12 tahun,
yang istilahnya pendidikan menengah universal, mulai 2013. Pemerintah pun
sepakat mengucurkan dana bantuan operasional sekolah untuk siswa SMA/SMK
sederajat, yang besarnya Rp 1 juta per anak tiap tahun. Karena wajib belajar 12
tahun tidak dikenal dalam Undang-Undang Sisdiknas dan tak ada payung hukumnya,
istilahnya adalah pendidikan menengah universal.
Hal ini merupakan langkah pemerintah untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia
yang merupakan generasi muda penerus bangsa. Karena nantinya kemajuan dan
perkembangan bangsa Indonesia ada di tangan para generasi muda yang mempunyai
rasa nasionalisme yang tinggi yang akan membuat negara kita Indonesia tercinta
ini menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Selain itu dengan adanya program pendidikan ini, pemerintah berharap nantinya
anak-anak bangsa tidak akan ketinggalan dengan informasi-informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin berkembang dan mengalami
kemajuan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern atau semakin
maju.
Tidak hanya itu dengan adanya program wajib belajar 12 tahun, pemerintah
Indonesia secara tidak langsung telah mengurangi jumlah masyarakat
indonesia yang buta huruf, tidak dapat membaca, serta menulis yang sebagian
dari masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami hal demikian. Pemerintah
berharap kedepannya tidak akan ada lagi masyarakat Indonesia yang
mengalami buta huruf.
Sebagian dari masyarakat di Indonesia masih banyak yang tidak mengenal
huruf atau disebut buta huruf, tidak bisa membaca serta menulis. Hal ini
dapat terjadi karena dahulu sebagian dari masyarakat yang mengalami ekonomi
rendah, mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan agar mendapatkan uang di
bandingkan dengan mengikuti pendidikan di bangku sekolah. Karena menurut
pendapat mereka, apabila bersekolah hanya akan membuang-buang waktu saja dan
lebih baik waktu itu di gunakan untuk mencari uang untuk dapat memenuhi
kelangsungan hidup mereka.
Dahulu mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan masih relatif
rendah kesadarannya akan pentingnya pendidikan. Kebanyakan dari mereka hanya
mengikuti pendidikan hanya sampai bangku sekolah dasar (SD) saja. Karena bagi
mereka bisa membaca dan menulis saja sudah cukup untuk bekal hidup mereka tanpa
memikirkan pengetahuan dan informasi yang semakin hari semakin berkembang, yang
lebih dapat membantu mereka hidup tidak serba ketinggalan.
Bahkan sebagian dari mereka memilih untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga
yang bagi mereka merupakan pekerjaan yang sangat tepat dan menguntungkan.
Karena hanya dengan dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja mereka dapat
diterima dan dapat dipekerjakan tanpa harus melalui tes yang lumayan sulit.
Inilah yang membuat sebagian dari masyarakat dulu tidak terlalu mementingkan
pendidikan serta ilmu pengetahuan. Karena bagi mereka dengan hanya bermodalkan
ijasah SD saja mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang. Tanpa
harus memikirkan resiko yang di hadapi dengan pekerjaan tersebut.
Selain itu, faktor lainnya adalah kurangnya dukungan dari pemerintah akan
pentingnya pendidikan. Dahulu orang-orang yang mengalami ekonomi rendah tentu
tidak akan dapat mengikuti pendidikan sampai ke jenjang perguruan
tinggi. Cukup dengan mengikuti pendidikan di bangku SD (Sekolah Dasar)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah termasuk sangat lumayan. Hal ini
disebabkan karena biaya pendidikan yang lumayan mahal, sehingga tidak dapat di
jangkau oleh masyarakat yang mengalami ekonomi rendah. Bagi mereka,
dibandingkan dengan harus membayar untuk biaya sekolah lebih baik digunakan
untuk memenuhi kelangsungan hidup mereka.
Sangat berbeda dengan saat ini, pemerintah sangat mengupayakan pentingnya
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah memberikan
bantuan kepada masyarakat yang mengalami ekonomi rendah agar anak-anak
Indonesia yang tidak mampu dapat merasakan pendidikan di bangku sekolah. Jadi
tidak ada alasan untuk anak-anak yang tidak mampu tidak dapat sekolah karena
alasan biaya yang mahal.
Ini merupakan upaya dari pemerintah untuk terus memajukan perkembangan pendidikan
di Indonesia. Dengan mewajibkan belajar hingga 12 tahun, di harapakan anak-anak
indonesia nantinya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak atau dapat melanjutkan
hingga perguruan tinggi, apabila mereka mendapatkan prestasi dan beasiswa
untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Secara tidak langsung pemerintah
telah ikut serta dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Karena
dengan mendapatkan pendidikan bagi masyarakat ekonomi rendah, tentu kedepannya
masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat lebih
menyejahterakan keluarganya.
Program pemerintah dalam menangani masalah pendidikan ini memang di khususkan
untuk masyarakat yang mengalami ekonomi rendah. Dengan adanya bantuan
pemerintah tersebut tidak akan ada lagi yang namanya anak-anak Indonesia yang
tidak bersekolah atau putus sekolah karena alasan tidak mempunyai cukup biaya.
Selain memberikan bantuan kepada anak-anak yang tidak mampu agar dapat mengkuti
pendidikan di bangku sekolah, pemerintah juga memberikan bantuan-bantuan untuk
tempat-tempat pendidikan seperti halnya memberikan bantuan komputer, buku-buku
dan kebutuhan lain yang dapat menunjang kelangsungan belajar mengajar yang
lebih efektif dan efisien. Dan juga agar pendidikan di Indonesia ini tidak jauh
ketinggalan di bandingkan dengan negara-negara lain yang lebih maju.
Pemerintah sangat mengupayakan pendidikan di negara ini, tetapi masih banyak
anak-anak di Indonesia yang belum mengerti akan pentingnya pendidikan dan ilmu
pengetahuan untuk bekal dimasa yang akan datang.
Masih banyak anak-anak di Indonesia yang sering bolos sekolah, tidak menghargai
gurunya dan masih banyak lagi. Hal ini terjadi karena belum adanya kesadaran
akan pentingnya pendidikan. Dan kurangnya dukungan oleh orang tua tentang
betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan serta kemajuan tegnologi
sekarang ini.
kita inginkan dapat tercapai.
Seperti halnya ada pepatah yang mengatakan bahwa “tidak akan ada asap kalau
tidak ada api”. Pendapat tersebut dapat menggambarkan upaya dari
pemerintah untuk pendidikan di Indonesia, kenapa bisa demikian? karena pasti
ada alasan mengapa pemerintah sangat mengupayakan pendidikan bagi kita
semua, tentu alasannya adalah karena kita anak-anak muda lah ,para generasi penerus bangsa yang sangat menentukan bagaimana bangsa
ini kedepannya. Karena hanya di tangan mereka semualah, perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia ini......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar