الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
الزَّانِي لَا يَنكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin,” (an-Nuur: 2-3).
HIV/AIDS. Hal ini dimaksudkan untuk menangkal penyebaran penyakit berbahaya tersebut.
Staf Programer HIV/AIDS Bidang P2NK, Dinas Kesehatan Blitar, Muhdianto mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada sekitar 47 PSK Gang Dolly merupakan warga Blitar.
Puluhan wanita tunasusila ini, diperkirakan akan pulang ke kampung halamannya karena lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu ditutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini, mulai 18 Juni ini.
"Saat ini, kami bersama petugas dari Dinas Sosial yang dibantu tim medis RSUD Dr Soetomo sedang bersiap melakukan pendampingan bagi para wanita tunasusila eks Dolly yang masuk ke Blitar," jelas Muhdianto, kepada merdeka.com, Rabu (18/6).
Kendati demikian, dirinya mengaku, belum mendapatkan kepastian waktu para PSK itu akan pulang ke Blitar. Hanya saja, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sudah memberikan arahan bagi semua pejabat di kabupaten/kota untuk melakukan berbagai antisipasi mengenai masuknya PSK Dolly ke sejumlah daerah Jawa Timur.
"Di sini selama ini tidak ada lokalisasi karena sudah ditutup sejak dulu. Tapi kami harus mengantisipasi masuknya PSK bekas lokalisasi Dolly, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Muhdianto.
Sumber Nya :
http://www.merdeka.com/peristiwa/47-psk-eks-dolly-yang-masuk-blitar-akan-dites-hivaids.html
HIV/AIDS. Hal ini dimaksudkan untuk menangkal penyebaran penyakit berbahaya tersebut.
Staf Programer HIV/AIDS Bidang P2NK, Dinas Kesehatan Blitar, Muhdianto mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ada sekitar 47 PSK Gang Dolly merupakan warga Blitar.
Puluhan wanita tunasusila ini, diperkirakan akan pulang ke kampung halamannya karena lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu ditutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini, mulai 18 Juni ini.
"Saat ini, kami bersama petugas dari Dinas Sosial yang dibantu tim medis RSUD Dr Soetomo sedang bersiap melakukan pendampingan bagi para wanita tunasusila eks Dolly yang masuk ke Blitar," jelas Muhdianto, kepada merdeka.com, Rabu (18/6).
Kendati demikian, dirinya mengaku, belum mendapatkan kepastian waktu para PSK itu akan pulang ke Blitar. Hanya saja, Gubernur Jawa Timur Soekarwo sudah memberikan arahan bagi semua pejabat di kabupaten/kota untuk melakukan berbagai antisipasi mengenai masuknya PSK Dolly ke sejumlah daerah Jawa Timur.
"Di sini selama ini tidak ada lokalisasi karena sudah ditutup sejak dulu. Tapi kami harus mengantisipasi masuknya PSK bekas lokalisasi Dolly, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Muhdianto.
Sumber Nya :
http://www.merdeka.com/peristiwa/47-psk-eks-dolly-yang-masuk-blitar-akan-dites-hivaids.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar