Sabtu, 17 Agustus 2013

Profil Desa Minggirsari

Nama Desa          = Minggirsari
Provinsi                = Jawa Timur
Kabupaten           = Blitar
kecamatan            = Kanigoro
kode pos              = 66171

Sejarah Desa
    Sejarah Desa Minggirsari
Pada umumnya setiap desa atau daerah memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali dikaitkan dalam dongeng-dongeng yang diwariskan dari generasi yang tua ke generasi yang lebih muda dan bahkan sejarah desa atau daerah diceritakan dari mulut kemulut sehingga sulit untuk dibuktikan, dan tidak jarang  dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap sakral dan keramat. Sejarah Desa Minggirsari  memiliki latar belakang sebagaimana kisah tersebut diatas dan tertuang dalam kisah-kisah sebagai berikut:
Gambaran Umum Asal-usul Desa Minggirsari
Sejarah Desa
            Desa Minggirsari terdiri dari tiga Dusun yaitu : Dusun Karang Kendal, Brintik dan Ngrempak,. Dusun Brintik dan Dusun Karang Kendal dulu menjadi satu kesatuan Desa dengan nama Desa Minggirsari tan sedangkan Dusun Ngrempak berdiri Desa sendiri dengan nama Desa Minggirsari Kulon.
Setelah sekitar Tahun 1923 Dua Desa ini bergabung menjadi satu dengan Nama Desa Minggirsari yang dipimpin oleh sorang Lurah namanya KARTO SENTONO.
Adapun Dua Dusun yaitu Dusun Brintik dan Dusun Ngrempak mempunyai sejarah sendiri-sendiri ;
    Dusun Brintik.
    Ketika Pasukan Pangeran Diponegoro terdesak oleh kompeni Belanda,maka semua prajurit di himbau untuk pergi meninggalkan tempat dan melakukan penyamaran. Maka larilah dua orang prajurit kearag timur menuju ke Blitar. Dua orang tersebut bernama Bahu setiko dan Bahu Yudo. Setelah sampai ke Blitar maka merka berdua istirahat di Pinggir Sungai Brantas tepatnya di sebelah selatan Sungai. Sesaat setelah beristirahat dilihatlah di Utara Sungai api yang membakar belukar.setelah ditunggu lama sambil istirahat, api nan tak kunjung padam justru malah semakin membara (mbrentek-jawa). Maka setelah beliau menempati daerah tersebut, Dusun tersebut di namai Dusun Mbrintik yang berasal dari kata Mbrentek .
        Dusun Ngrempak.
    Setelah istirahat sejenah di Dusun Brintik maka mereka berdua brjalan karah barat dan terlihatlah banyak sekali pohon Apak
Sehingga Dusun tersbut diberi nama dusun Ngrempak.
       
         Kepala Desa yang pernah menjabat di Desa Minggirsari
NO    NAMA KADES                 TAHUN      KET
1    KARTO SENTONO            1923 – 1943   
2    SASTRO PAWIRO MUDJI 1943 – 1951   
3    MARTADHI                         1951 – 1977   
4    K A S A N Y                        1977 – 1989   
5    H. MOHAMAD DLUHA     1989 – 1997   
6    DRS. IMAM BASHORI      1997 – 2006   
          7    DRS. MASKUR HADI        2006 – 2007       (PJ)
8    DRS. SAEKHONI               2007 – 2013   
 Pada awal berdirinya Desa terdiri dari 3 dusun
NO    NAMA DUSUN                 NAMA KASUN
1          Karang Kendal                       SAMSUNI
2          Mbrintik                                 SUCIPTO
3          Ngrempak                              SAMUJI
Demografi
             Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2010, jumlah penduduk Desa Minggirsari adalah terdiri dari 1.146 KK, dengan jumlah total  3.786 jiwa, dengan rincian laki-laki 1.939 dan perempuan 1.847 jiwa
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No    Usia           Laki-laki     perempuan           Jumlah             Prosentase
1       0-6                164                162                    326                   8,6%
2      7-15               283                277                    560                   14,8%
3    16-25               315                305                    620                   16,4%
4    26-45               575                572                   1.147                 30,3%
5    46-60               368                362                    730                   19,3%
6    >60                  203                200                    403                   10,6%
   Jumlah Total    1.939             1.847                 3.786                 100%
         Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Minggirsari sekitar 1.362 atau hampir 36,7 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Minggirsari termasuk tinggi. Dari jumlah 1.146 KK di atas, sejumlah 120 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera. Dan 145 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera I .
Secara geografis Desa Minggirsari terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 156 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Blitar tahun 2004, selama tahun 2004 curah hujan di Desa Jiwut rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2010-2011.
Secara administratif, Desa Minggirsari terletak di wilayah Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan KlampokKota Blitar dan Desa Jatinom  Kabupaten Blitar Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Plosoarang Kecamatan Sanan Kulon Di sisi Selatan berbatasan dengan Sungai Brantas   sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Gogodeso Kecamatan Kanigoro .
Jarak tempuh Desa Minggirsari ke ibu kota kecamatan adalah 8 km , yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar1 5 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar  10 Menit.
   
Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Minggirsari dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat
No    Keterangan                                            Jumlah                            Prosentase
1    Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas                  7                                     0,1%
2    Usia Pra-Sekolah                                       556                                  14,1%
3    Tidak Tamat SD                                         189                                       5%
4    Tamat Sekolah SD                                   1.803                                  45,7%
5    Tamat Sekolah SMP                                   740                                  17,6%
6    Tamat Sekolah SMA                                   586                                  15,6%
7    Tamat Sekolah PT/ Akademi                         95                                     2,4%

       Jumlah Total                                            3.786                                 100 %
           Dari data pada table di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Jiwut hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Minggirsari  tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Minggirsari baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Minggirsari yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Minggirsari Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang. 
Kesehatan
             Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat  Desa Jiwut secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 3 orang, tuna wicara 4 orang, tuna rungu 5 orang, tuna netra 4 orang, dan lumpuh 9 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Minggirsai.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 560 balita di tahun 2010, masih terdapat 5 balita bergizi buruk, 35 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Minggirsari   ke depan lebih baik.
  
Keadaan Sosial
               Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Minggirsari, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pimilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan Kepala Desa Minggirsari, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang mendapatkan  pulung  di malam pemilihan.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan Kepala Desa pada tahun 2007. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 70%. Tercatat ada dua kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Jiwut  seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Nopember 2010  masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Bupati Blitar secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di Desa Minggirsari.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Minggirsari mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Minggirsari  mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Minggirsari kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Minggirsari Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Minggirsari  Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Minggirsari Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Minggirsari Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

Keadaan Ekonomi
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Minggirsari Rp. .20.000,- Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Minggirsari  dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 786 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 210 orang, yang bekerja di sektor industri 33 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 1.217 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 3.650 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
     

KONDISI PEMERINTAHAN DESA
PEMBAGIAN WILAYAH DESA
Wilayah Desa Minggirsari terdiri dari 3 Dusun yaitu :
1. Karang Kendal (Minggirsari I)
2. Mbrintik (Minggirsari II)
3, Ngrempak (Minggirsari III ) ,
          Yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.
Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Minggirsari , dari kelima dusun tersebut terbagi menjadi 6 Rukun Warga (RW) dan 16 Rukun Tetangga (RT).

Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Minggirsari  kepada masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar