Jumat, 14 Februari 2014

Dandem Bersama Forpinda Blitar Raya Tinjau Rawan Bencana

Blitar – Aktivitas Gunung Kelud akhir-akhir ini telah menunjukkan reaksinya, ditandai dengan suhu dikawah gunung mencapai 57,10 C, turunnya hewan-hewan liar ke perkampungan terdekat dan timbulnya gempa-gempa kecil hingga terhitung sampai 90 kali dalam perharinya. Untuk status Kelud, hingga saat ini mencapai siaga level III, dimana dalam level tersebut sudah mendekati ke tingkat  awas yang akan berakhir dengan terjadinya letusan.
Gunung Kelud menurut beberapa sumber merupakan 10 gunung teraktif di dunia yang tingkat gejolaknya sulit untuk diprediksi dan paling aktif. Terbukti dengan adanya letusan yang pernah terjadi pada tahun 1901, 1951, 1966, 1990 juga telah memakan korban,  sedangkan untuk tahun 2007 hanya menimbulkan erupsi yang berlebihan hingga timbulya anak Gunung Kelud.
Kodim 0808 Blitar bersama-sama Forpinda Blitar Raya telah mempersiapkan sedini mungkin segala sesuatu tentang ketanggap daruratan yang akan terjadi jika Gunung Kelud benar-benar meletus. Mulai dari evakuasi penduduk ke pengungsian, tranportasi, MCK, logistik, kesehatan, alat komunikasi, dan lain-lain.
Danrem 081, Kolonel Inf. Widodo Iryansyah, dengan didampingi Dandim 0808 Blitar, Letkol Arm Tejo Widhuro, Kapolres Blitar AKBP Yulia serta para unsur Forpinda Blitar Raya dan BPBD  ketika berkunjung ke lokasi titik-titik rawan radius paling dekat dengan Gunung Kelud yang masuk ke wilayah Blitar yaitu Desa Gambar Kec. Nglegok  mengharapkan, agar seluruh warga Blitar tidak panik jika Gunung Kelud meletus nanti. TNI akan siap sedia membantu masyarakat dalam evakuasi ke tempat-tempat aman. Disamping itu, jalinan kerjasama antara TNI dengan unsur Pemda di wilayah janganlah sampai terbengkalai, bersama-sama bekerja keras dengan tujuan utamanya adalah meminimalisir korban.
Danrem 081, Kolonel Inf. Widodo Iryansyah juga mengajak seluruh masyarakat untuk berdo’a agar bencana ini jangan sampai menimbulkan korban. Danrem juga menghimbau kepada masyarakat, agar kejadian seperti di Gunung Sinabung dan Gunung Merapi tidak terulang. Akibat warga kurang memperhatikan himbauan pemerintah dan faktor keamanan, akhirnya timbullah korban.
Titik-titik pengungsian yang telah disiapkan mencapai 32 titik, mulai dari Kec. Nglegok, Garum, Ponggok, dan Gandusari. Titik-titik ini kemungkinan akan bertambah, tergantung dengan situasi yang berkembang dilapangan. Anggaran dana tanggap darurat juga telah disiapkan oleh Pemda Blitar. (her)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar