Senin, 04 Januari 2016

Tantangan kita dari MEA

Sudah mendengar kan kabar dibukanya masyarakat ekonomi asean. Pasar bebas yang membuka peluang bagi seluruh orang di kawasan asean untuk menjual produk, menawarkan jasa dan bersaing secara head to head. Lalu penting gak sih hal itu? Bagi kamu yang berakal sehat tentu hal itu sangat penting. Kita semua tentunya tidak ingin mata pencaharian kita kemudian di usik oleh orang lain, orang asing lagi. Kita entu tidak ingin pekerjaan yang sudah lama kita inginkan harus kita perebutkan, dengan orang asing lagi. Yah kalau kalian memikiran hal yang sama degan saya berarti anda terselamatkan. Paling tidak mulai detik ini kita sudah siap-siap.

Saya tidak terlalu paham sebenarnya tentang konsep MEA dan apa imbasnya. Saya juga termasuka anda mungkin yang kepo dengan kabar yang belakangan santer di perdendangkan. Secara keilmuan saya juga bukan ahli dalam bidang ekonomi. Namun setelah saya di Broadcast teman saya tentang kesiapan kita (Indonesia) menghadapi mea, saya menjadi miris juga.
Indonesia nantinya tenaga kerjanya tidak hanya dituntut mengirimkan pembantu ke luar negri. Indonesia juga di tuntut mengirimkan tenaga kerja handalnya untuk bersaing di kawasan Negara asean. Namun realitanya silahkan dicek sendri. Pertahunya kita hanya berhasil mengekspor PRT ke luar negri, di dalam negri banyak juga masyarakat yang tidak bekerja karena tidak punyakompetensi. Ada yang punya kopetensi namun tidak bermutu. Barang-barang  juga tidak banyak berkembang. Ingat nantinya kita akan di serbu produk yang jauh lebih murah, tenaga yang lebih berkualitas.
Bagi para professional hati-hati ini. Setidaknya ada delapan profesi yang terkena kebijakan pasar bebas yang kebetulan tertuang dalam asean Mutual Recognition Arrangement (MRA). MRA masing-masing profesi telah menetapkan standart dan kompetensi yang diperlukan di kancah asean. Nantinya Indonesia bisa menerima tenaga kerja dari asean untuk profesi-profesi ini, begitu juga sebaliknya.
Delapan profesi tersebut adalah Insyinyur, Arsitek, Tenaga pariwisata, Akuntan, Dokter gigi, Tenaga Surve, praktisi medis dan perwat. Untuk masing pembahasanya silahkan googling atau searcing sendiri.
Intinya adalah kita harus siap dalam semua hal. Kita harus siap menghadapi competitor yang semakin banyak dengan kwalitas yang bisa lebh baik dan lebih murah. So waspadalah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar