Sabtu, 07 November 2015

PENYAKIT DI SAAT MUSIM KEMARAU



Sebenarnya terlambat sih saya bahasnya. Di daerah sana tadi barusan grimis, berarti tandanya musim hujan sebentar lagi datang ni. Tapi tak apalah, saya bagikan tips yang mungkin berguna bagi semua warga pembaca. Penyakit yang sering melanda di saat musim kemarau/panas itu adalah “Gatal-gatal”
Gatal-gatal itu sebenarnya penyakit tidak serius. Namun  walaupun kategori kelasnya masih biasa, namun menggangunya jelas luar biasa. Apalagi gatal yang disebablan Jamur. Kemarau identik dengan cuaca yang panas, bikin gerah, dan membuat kita terus-terusan berkeringat. Jangankan di siang hari, bahkan di malam hari pun suhu masih terasa panas. Jika An


da kebetulan berada di ruangan yang menggunakan AC (/Air Conditioner/), mungkin situasi seperti ini tidak begitu mengganggu. Tapi, di ruangan tanpa AC, dan / atau hanya mengandalkan kipas angin, maka serta merta keringat pun keluar membasahi tubuh. Ini membuat kulit rawan terserang gatal jamur. Dan sering kali pencegahan aktif dibutuhkan untuk mengatasi problem ini.

Jamur dalam medis disebut Tinea
atau  Eczema namanya sih cantik tapi si jamur ni sukanya tumbuh pada  daerah yang basah dan lembab, dan semakin subur jika daerah tersebut tertutup oleh lipatan tubuh dan terhindar dari cahaya matahari. Keberadaan jamur ini akan menimbulkan rasa gatal pada daerah setempat. Jika digaruk, rasanya pasti nikmat, namun luka di tempat garukan itu pun akan menjadi media yang sangat bagus tempat tumbuhnya jamur. Tidak hanya jamur, ada tamu lain yakni muncul infeksi kulit lain seperti cellulitis yang biasanya berasal dari bakteri anaerob yang menempel pada kuku. Ini salah satu sebab utama mengapa gatal karena jamur tidak boleh digaruk.
 
Dalam dunia kedokteran, jamur ini biasanya disebut sebagai Tinea. Tinea ini diambil dari bahasa latin yang berarti Worm atau Larvae. Disebut juga sebagai ringworm. Tidak ada hubungannya dengan worm (cacing) sama sekali. Ini merupakan sebutan untuk ruam kulit yang memerah, bersisik, gatal, dan terlihat memiliki lingkaran merah (halo) yang mengelilinginya. Istilah yang lebih tepat untuk penyakit kulit karena jamur keren sekali, dalam dunia kedokteran namanya adalah Dermatophytosis yang artinya penyakit kulit yang disebabkan oleh biota seperti Trichophyton rubrum, Trichophyton tonsurans, Trichophyton interdigitale, Trichophyton mentagrophytes, Microsporum canis, dan Epidermophyton floccosum. Penggunaan istilah Tinea biasanya diikuti dengan menunjukkan lokasi kulit yang terinfeksi, contohnya Tinea Capitis yaitu infeksi jamur yang menyerang kepala, Tinea Cruris yaitu infeksi jamur yang menyerang lipatan kulit, dan sebagainya.
 
Sebenarnya, resiko terserang jamur ini tidak hanya pada daerah yang bertemperatur tinggi. Pada daerah yang bertemperatur rendah pun, jamur juga bisa tumbuh. Perbedaannya adalah jika Anda bekerja pada daerah yang bertemperatur tinggi, maka resiko terserang jamur meningkat hingga 4x lipat dibandingkan dengan daerah yang bertemperatur lebih rendah.

Gatal di kulit karena jamur tentunya membuat penderitanya sangat tidak nyaman. Apalagi rasa gatal itu begitu tak tertahankan sehingga tidak jarang penderitanya tidak sadar menggaruknya, bahkan di depan umum sekalipun. Jika keadaan ini berlanjut, maka akan menyebabkan kesan jorok pada mereka yang menderita jamur, padahal istilah jorok  jelas kurang cocok untuk menggambarkan situasi ini. Jamur itu tumbuh pada lokasi yang lembab, tidak peduli apakah lokasi itu bersih atau jorok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar