Beberapa
waktu ini Indonesia kembali berduka. Kali ini yang berduka adalah salah satu
artis yang multitalenta, Olga saputra namanya. Penyakit yang dideritanya
jugasempat simpang siur ada yang mengatakan sarafnya yang terjepit.
Beredar kabar pula, ia menderita kanker otak. Namun, dokter yang memeriksanya
ketika itu menerangkan, Olga dirawat karena meningitis atau radang selaput
otak. Pelantut lagu “hancur
hatiku ini dikabarkan menderita penyakit meningitis sejak Juni 2014.
Penyakit meningitis dapat dikenali melalui sejumlah gejala
umum yang menyertainya. Gejala umum ini menurut dokter dari Divisi Alergi
Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, Iris Rengganis, adalah
sakit kepala, demam, batuk, pilek, kaku kuduk, dan radang tenggorokan.
"Ada pula gejala lain termasuk meningkatnya kepekaan pada cahaya terang, sering merasa gelisah serta muncul ruam merah dan ungu pada kulit," kata Iris seperti dilansir Antara.
Dokter Iris mengungkapkan, pada tingkat lanjut, seseorang bisa mengalami hilang kesadaran dan pingsan. Menurut dia, hanya dalam kurun 24 jam, tingkat keparahan meningitis dapat meningkat. Akibat terburuk, apabila tidak cepat ditangani, adalah meninggal dunia.
Meningitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri meningokokus yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi ini bisa terjadi karena peradangan yang disebabkan virus atau bakteri pada selaput tersebut.
Penyakit ini juga mudah menyerang seseorang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, iritasi nasofaring (karena rokok, infeksi saluran pernapasan). Iris mengatakan penularan meningitis umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau terpaparnya cairan tubuh penderita melalui ludah, dahak, ingus, cairan bersin, dan cairan tenggorokan.
Untuk mencegah terkena penyakit meningitis, Iris menyarankan untuk menerapkan perilaku hidup bersih, seperti kebiasaan mencuci tangan, mengenakan masker terutama saat bepergian ke wilayah endemik meningitis, mengkonsumsi makanan dan minuman dengan asupan nutrisi seimbang, dan vaksinasi.
"Ada pula gejala lain termasuk meningkatnya kepekaan pada cahaya terang, sering merasa gelisah serta muncul ruam merah dan ungu pada kulit," kata Iris seperti dilansir Antara.
Dokter Iris mengungkapkan, pada tingkat lanjut, seseorang bisa mengalami hilang kesadaran dan pingsan. Menurut dia, hanya dalam kurun 24 jam, tingkat keparahan meningitis dapat meningkat. Akibat terburuk, apabila tidak cepat ditangani, adalah meninggal dunia.
Meningitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri meningokokus yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi ini bisa terjadi karena peradangan yang disebabkan virus atau bakteri pada selaput tersebut.
Penyakit ini juga mudah menyerang seseorang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, iritasi nasofaring (karena rokok, infeksi saluran pernapasan). Iris mengatakan penularan meningitis umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau terpaparnya cairan tubuh penderita melalui ludah, dahak, ingus, cairan bersin, dan cairan tenggorokan.
Untuk mencegah terkena penyakit meningitis, Iris menyarankan untuk menerapkan perilaku hidup bersih, seperti kebiasaan mencuci tangan, mengenakan masker terutama saat bepergian ke wilayah endemik meningitis, mengkonsumsi makanan dan minuman dengan asupan nutrisi seimbang, dan vaksinasi.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar