Sabtu, 25 Oktober 2014

Pendidikan berbasis lingkungan hidup



Sekolah merupakan gerbang utama ilmu pengetahuan dan tempat transfer informasi. Sekolah mendapat tugas berat untuk menyadarkan setiap warga sekolah, baik guru, Karyawan , orang tua siswa dan siswa sendiri untuk sadar dan berusaha menjaga dan memelihara lingkungan hidup sekitarnya agar terpelihara dengan baik

Karena begitu pentingnya sikap hidup yang bersih ini, maka kesadaran itu sepatutnya dibangun sejak dini. Sebagai sebuah mini society – tempat berkumpulnya manusia dari berbagai latar belakangan lingkungan alam,budaya, suku, agama dan kepentingan – sudah selayaknya jika kesadaran itu disemaikan di sekolah. Proses penyemaian kesadaran berlingkungan yang bersih dan sehat tidak hanya menjadi tanggungjawab guru, melainkan semua komponen sekolah (stock and stake holder). Karena keberhasilan pembentukan budaya peduli lingkungan dan bersih ini tidak hanya ditentukan oleh lingkungan sekolah namun juga lingkungan dimana murid tinggal.Lingkungan adalah lahan praktik nyata bagi implementasi prilaku hidup bersih dan sehat yang didapat di sekolah.

Lebih lanjut,penyadaran ini dapat dilakukan dengan jalan membangun kesadaran akan arti penting kelestarian alam bagi kehidupan kita di masa mendatang. Hal kecil yang bisa kita lakukan misalnya membuang sampah pada tempatnya. Ini adalah pekerjaan yang sangat mudah, namun sayang sekali jikalau kesadaran terburuk di sekolah adalah : membuang sampah sembarangan . Karenanya budaya membuang sampah pada tempatnya adalah pekerjaan kecil yang kita tanamkan pada murid sejak dini. Meski tergolong sederhana namun prilaku ini memiliki dampak lingkungan yang sangat besar di masa mendatang.

Contoh implementasi yang sederhana lagi misalnya anak dibimbing untuk mencintai lingkungan dengan jalan merawat sebuah pohon hingga pohon itu tumbuh subur dan bermanfaat bagi lingkungan.Menanam pohon-pohon produktif, atau buah-buahan di sekolah adalah contohnya. Dalam kegiatan ini anak secara tidak langsung akan melakukan aktifitas menyelamatkan lingkungan. Bagimana mereka merawat tanaman hingga bisa tumbuh subur, mengobati jika kena penyakit, bahkan melindunginya dari tangan jahil yang ingin merusak. Kegiatan inilah yang akhirnya akan membentuk jiwa peduli lingkungannnya.

Program satu murid satu pohon di sekolah bermanfaat selain memberikan oksigen yang dapat menimbulkan kesegaran juga dapat menambah keindahan,keasrian, kesejukan dan kenyamanan dalam melakukan aktifitas belajar mengajar baik didalam kelas maupun di luar kelas.

Kesadaran ini tidak bisa dicetak instan begitu saja.Yang sering terjadi anak “bersandiwara” seolah-olah menjadi peduli lingkungan, hidup bersih dan sehat karena sekolahnya akan ikut lomba UKS .Setelah lomba UKS selesai, selesailah hidup bersih ,sehat dan mencintai lingkungannya tadi. Sekolah kembali menjadi semrawut, kotor dan tidak terurus.

Cara atau metode ini sudah basi, seharusnya dihilangkan dari benak pendidik.Karena yang kita butuhkan adalah implementasinya dilapangan bukan dihadapan juri lomba UKS. Anak dibiasakan hidup sehat,buang sampah pada tempatnya, mengkonsumsi makanan bersih dan halal, mencintai lingkungan,menanam dan merawat tanaman, melakukan penghijauan dan mendukung program penanggulangan pemanasan global (Global Warming).

Karena sifatnya yang universal, maka proses penumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan hidup ini tidak perlu dijadikan kurikulum tersendiri. Kesadaran ini bisa diselipkan di pelajaran-pelajaran yang diajarkan disekolah. Sebagai contoh,saat anak belajar Agama, maka kesadaran ini bisa ditumbuhkan dari pola hubungan saling menghormati sesama makluk ciptaan Tuhan.Ketidakpedulian terhadap lingkungan adalah awal dari sebuah kehancuran. Pembahasan ini dapat mengacu berlandaskan ayat dan hadist seperti QS 16:14,66, QS 21:107″tidaklah aku utus engkau kecuali kecuali sebagai rahmatan lil’alamin dan QS 30 :41 “Telah nyata kerusakan di daratan dan di lautan akibat tangan manusia”….barang siapa diantara orang Islam yang menanam tanaman maka hasilnya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan tidaklah seseorang pun mendermakan tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari kiamat (HR Muslim). Contoh lain Pada mata pelajaran Biologi. Kesadaran akan arti penting lingkungan dan hidup sehat dan bersih bisa diselipkan di kelestarian hayati, akibat deforestasi, dan lain sebagainya.

Lebih jauh anak juga di beri penjelasan akibat langsung yang akan mereka terima jika tidak peduli terhadap lingkungan ,tidak berprilaku hidup bersih dan sehat. Visualisasikan banjir bandang,tanah longsor yang merenggut ratusan nyawa, dan bencana alam lain yang disebabkan oleh kelalaian manusia terhadap kelestarian lingkungannnya.

Disamping itu,juga terdapat dampak besar lainnya yang kita kenal dengan Global Warming (pemanasan global). Bangun kesadaran anak melalui dampak yang ditimbulkannya, visualisasikan bagaimana dampak yang akan muncul jika gunung es di kutub utara meleleh,naiknya permukaan air laut, naiknya suhu, badai,sinar ultraviolet dan sederet dampak pemanasan global lainnya. Insyaallah, contoh dan dampak lingkungan yang lebih hidup (visualisasi melalui gambar,film) akan menyentuh kesadarannya.Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar