Apa
itu makanan higinis
Makanan higienis adalah makanan yang tidak
mengandung mikroba atau bahan lain yang dapat mengganggu tubuh. Tentu saja,
makanan berformalin, mengandung boraks, pewarna tekstil, atau pengawet yang
tidak diizinkan tidak termasuk makanan higienis. Demikian pula dengan makanan
kadaluarsa yang kadang-kadang sudah dipenuhi dengan bakteri berbahaya.
Bergizi artinya makanan mengandung 3 komponen penting, yaitu zat
tenaga (karbohidrat, lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur
(vitamin, mineral). Selain itu, komponen serat tidak boleh dilupakan. Walaupun
tidak dicerna dan diserap oleh tubuh, serat sangat penting bagi kesehatan tubuh
dan saluran cerna.
Cukup jumlah artinya makanan yang dikonsumsi jumlahnya memadai,
biasanya dihitung menurut umur. Selain memadai, komposisi antara ketiga
komponen harus seimbang. Tidak boleh, misalnya, hanya banyak karbohidrat,
kurang protein. Hal ini terlihat pada kasus ‘makan nasi tanpa lauk’.
Apa
keuntungan mengkonsumsi makanan higinis?
Makanan yang sehat dan higienis mutlak diperlukan
oleh manusia untuk dapat hidup dan berkembang dengan baik. Berada dalam era
perekonomian yang berkembang pesat, manusia dihadapkan pada keharusan untuk
dapat selalu memenuhi kebutuhan akan makanan tidak hanya dengan cara
mengumpulkan di alam bebas. Manusia tidak perlu harus menanam dan memasak
sendiri bahan makanan yang akan dimakan. Makanan dapat diperoleh di rumah makan
ataupun restoran, tapi tentu saja tidak asal membeli semua jenis maknanan yang
ditawarkan , tapi harus tetap memilih makanan yang sehat dan sesuai dengan
kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi.
Apa
kerugian mengkonsumsi makanan higinis?
Dampak dari kesalahan dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya
dirasakan seketika setelah kita mengkonsumsi makanan tertentu. Namun bisa juga
dampak tersebut muncul setelah kita mengkomsumsi makanan dalam jangka waktu
yang lama.
Munculnya berbagai penyakit degeneratif yang diakibatkan
oleh pola makan yang tidak sehat, dialami setelah seseorang mengkonsumsi
makanan dalam jangka waktu lama dan berkelanjutan. Kesalahan dalam pola makan
dan kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat menurunkan kualitas kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar