Kamis, 14 Agustus 2014

Makna Berbagai Lomba 17 Agustus

Salam semangat sejahtera sobat bloger pecinta KIM Sariwarto desa minggirsari. Pernahgak kamu semua coba duduk merenung trus mikir-mikirapa sebenarnya makna berbagai lomba kerakyatan yang sering diadakan dan menjadi tradisi di indonesia.Coba deh kenapa balapan kok harus pakek karung, kenapa gak pakek motor saja kan cepat tuh, atau mengapa lomba makan krupuk kok harus digantung, bukanya lebih enak dipegang saja ya...!!! nah kebetulan ni saya menemukan sebuah alasan mengapa lomba 17an di indonesia begitu unik. ni di simak ya...
Lomba makan kerupuk


 


Kerupuk terikat pada seutas tali, dan digantung yang tingginya di atas mulut peserta lomba. Aturan main, kedua tangan tidak boleh memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan di belakang pinggang. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun akibat tarikan dari peserta lain.

Permainan ini mengajarkan kepada kita, di jaman penjajahan dulu rakyat mengalami kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekali pun mengalami kesulitan, akibat hasil panen penduduk diambil paksa oleh penguasa. Akibatnya, banyak rakyat yang kurang gizi bahkan mati kelaparan.

Lomba balap karung


Pemain masuk ke dalam karung, kemudian dengan lari dengan cara meloncat. Tidak jarang pemain terjatuh berguling-guling. Karung ini mengingatkan pada saat dijajah oleh Jepang. Sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat, karena bahan pakaian sengaja tidak didistribusikan sehingga yang tertinggal hanyalah karung goni bekas.

Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit karena sebagai sarang kutu. Filosofi menginjak-injak karung, kita meninggalkan pakaian yang sangat tidak pantas pakai tersebut. Ada makna lain dari balap karung yaitu betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki terkungkung di dalam karung. Seperti kungkungan penjajah terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia. 

Lomba tarik tambang






Makna dari permainan ini bahwa persatuan sebagai modal utama untuk mengalahkan penjajah/lawan. Prmainan ini juga mengajarkan bagaimana membentuk tim yang kompak dalam menyusun strategi yang tepat untuk menarik tambang dengan mantap.



Lomba panjat pinang. 




Biasanya lomba ini digelar sebagai puncak acara dari aneka perlombaan. Lomba ini sering membuat tawa geli penonton. Pemanjat yang sudah mencapai ketinggian tertentu harus kembali merosot ke bawah. Mereka berusaha berkali-kali menggapai hadiah di ujung tiang batang pinang berlumur oli dan minyak.

Untuk mencapai puncak, mereka harus bekerja sama saling bahu-membahu. Filosofi permainan ini adalah kebersamaan komponen bangsa untuk meraih kemerdekaan. 





Lomba memindahkan belut 







Permainan ini memindahkan seekor belut ke tempat lain. Makna permainan ini, betapa pun sulit dan licinnya belut penjajah tetap harus diusir dari negeri ini. Perlu kesabaran dan ketekunan. 
Nah sekarang pada ngerti kan alasanya, jadi kalau ada yang bilang lomba 17an itu norak dan kampungan, mungkin yang bilang harusnya baca sejaah dulu kali ya... lawong niatnya meramaikan sambil mengingat kembali perjuangan para pahlawan kok ya... yaweslah... sedikit dari saya semoga bisa bermanfat.
salam senyum semua....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar